Hipnoterapi Anak Surabaya | Cara Menghentikan Amukan Di Rumah

Sangat jarang ada anak kecil yang belum pernah mengamuk sebelumnya. Mereka mulai mengamuk antara usia satu dan tiga tahun, ketika mereka mulai belajar berkomunikasi. Mereka tahu apa yang mereka inginkan, tetapi kalau mereka belum sepenuhnya verbal, mereka bisa mengamuk karena mereka tidak mampu membuat dirinya dimengerti. Hindari kata-kata seperti "Tidak" karena akan memperburuk suasana.

Bagaimana cara menghentikan amukan ketika dirumah?...



Walaupun kebijakan pengasuhan anak konvensional patuh pada konsep "abaikan saja" dalam hal amukan, kami paham kalau sebenarnya tidak sesederhana itu. Tanpa harus berpanjang-panjang membahas apa yang menyebabkan amukan, amukan akan lebih mudah dihentikan. Terlebih lagi, kami tidak percaya kalau mengabaikan anak yang gelisah adalah cara terbaik menangani kegelisahannya.

Ikutilah sistem komunikasi kami, walaupun terhadap seorang anak yang mengamuk. Katakan, "Gunakan kata-katamu. Ibu/Ayah akan mendengarkanmu kalau kamu siap bicara."

Seorang ibu yang kami kenal akan kehilangan kesabarannya segera setelah Doni, putranya, mulai mengamuk dan dia sangat kesal dengan hal itu. Dia akan mengeluarkan penyedot debu dan menyedot debu di sekeliling Doni yang sedang menendang-nendang dan bergerak tidak peduli sekelilingnya, karena si ibu butuh pengalihan fisik untuk menjaga amarahnya supaya tidak meledak.

Kami memberitahukan untuk melakukan ini sebagai gantinya, "Doni, gunakan kata-katamu. Ibu akan mendengarkanmu kalau kamu siap berbicara pada Ibu, tetapi kamu harus tenang. Sekarang ini, Ibu perlu menyedot debu, tetapi setelah kamu siap berbicara pada Ibu, Ibu akan siap berhenti menyedot debu dan duduk mendengarkan kamu."

Anda juga dapat mencoba berbisik sebagai cara meredakan amarah. Seorang anak yang berteriak tidak akan bisa mendengarkan bisikan. Mendekati Anda untuk mendengar apa yang Anda katakan dapat menghentikan amukan mereka. Berbisik juga memberi Anda kesempatan untuk mengendalikan diri karena Anda tidak akan kehilangan kesabaran ketika Anda berbisik.

Tindakan membawa konsekuensi, dan sebuah amukan akan mendapatkan konsekuensi yang tegas. Konsekuensi-konsekuensi ini harus mengikuti keputusan apapun yang anak Anda buat sejak awal. Kalau putri Anda menarik lepas salah satu kaki boneka favoritnya karena marah, itu berarti Anda harus mengambil boneka itu dari tangannya. Stop buat bingung putri Anda dengan berkata dengan berkata kepadanya kalau dia tidak akan mendapatkan hidangan pencuci mulut kesukaannya malam ini. Dia merusak bonekanya, jadi konsekuensi yang mungkin ada berhubungan dengan rusaknya bonekanya itu. Kemudian lakukan. Bertahanlah atas teriakan (sementara) yang lebih banyak lagi. Jelaskan kalau dia akan mendapatkan bonekanya kembali kalau dia terbukti dapat dipercaya merawat bonekanya.

Berhenti menyerah, atau amukan-amukan lain akan datang setelah itu.

Kalau anak Anda telah melewati batas dan mungkin menyakiti seseorang, atau menghancurkan properti orang lain, seperti mainan, harus ada pendisiplinan yang sesuai. Mulailah dengan time-out. Kemudian gunakan Aturan Rumah yang berlaku tentang penggantian apa pun yang dirusaknya. Sebagian keluarga punya Aturan Rumah yang mengatakan kalau orangtua akan mengganti benda-benda yang esensial seperti helm sepeda sekali saja, dan kalau helm itu rusak lagi oleh anak untuk kedua kalinya, uang pengganti helm itu diambil dari uang saku si anak. Keluarga yang lain menggunakan aturan hilangnya hak-hak istimewa anak.

Pastikan kalau tanggapan Anda terhadap amukan adalah tenggapan yang konsisten. Semakin cepat Anda bertindak dan bersikap tegas, ketika sebuah amukan mulai muncul, semakin cepat Anda melihat amukan menghilang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar