Hipnoterapi Anak Surabaya | Cara Mendisiplinkan Seorang Bayi Tanpa Harus Panik

Fanya adalah bayi manis dengan rambut keriting berwarna hitam. Usianya tujuh bula dan julukannya "Si Tukang Pukul." Di usia sekecil itu, dia suka memukul. Itu normal. Fanya bukan memukul karena marah, dia hanya mengekslorasi ruang yang dia miliki dan belajar bagaimana dunia bekerja...


Anggaplah dia memukul wajah Anda. Apa yang bisa Anda lakukan adalah denagna lembut memegang tangannya yang baru saja memukul Anda, dan berkata, "Tidak boleh begitu."

Kemudian taruh tangannya tadi ke wajah Anda dan belaikan ke wajah Anda dan katakan : "yang lembut, yang lembut-pinter."

Kalau Anda lakukan ini berulang-ulang dan Anda pasti melakukan itu, Anda akan tersadar kalau teknik ini bukan disiplin. Ini disebut mengubah arah. Pendidikan. Inilah komunikasi.

Mari kita tengok keluarga yang lain. Ibu di keluarga ini mengira kalau kegemaran putri cantiknya, Anggi, melempar makanannya ke lantai adalah hal yang lucu. (Sebenarnya, Anggi sangat suka membuat kekacauan itu, dan sangat menggelikan. Awalnya.) Si Ibu juga mengira kalau kesukaan si kecil Anggi untuk memukul bokong ibunya adalah hal yang juga lucu.

Ketika Anggi berusia dua tahun, hal itu tidak lucu lagi. Waktu makan menjadi sebuah kekacauan karena Anggi bukan hanya membuang makanannya ke lantai tetapi juga piring, gelas, dan peralatan makannya. Bokong si ibu selalu memar karena ketika Anggi memukulnya, ibu benar-benar merasak sakit. Anggi mulai berubah menjadi anak nakal kelas dunia, karena si ibu tidak belajar bagaimana menghentikan putrinya, kalau makanan dan tubuh harus dihargai, dan ketika si ibu berkata berhenti, si ibu memang ingin si anak berhenti.

Ajari bayi apa yang pantas dan apa yang tidak.
Percayalah pada kami, mereka akan belajar mendengarkan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar